Tentang Jurusan Hubungan Internasional

Bulan Desember seperti sekarang adalah saat dimana adik-adik kelas XII SMA/SMK sederajat pusing memilih dan menentukan jurusan untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Terkadang menurut pengalaman penulis, banyak orang yang memilih jurusan asal-asalan sehingga pada saat kuliah studinya menjadi tidak lancar atau malah kacau balau.

Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, penulis mencoba untuk memberikan gambaran kepada adik-adik kelas XII semua mengenai jurusan Hubungan Internasional. Mungkin adik-adik semua bertanya-tanya, apa itu Jurusan Hubungan Internasional? Mungkin sudah pernah mendengar tapi tidak tahu maksudnya atau barangkali belum pernah mendengar sama sekali tentang jurusan ini? Ada baiknya penulis membagikan pengalamannya mengenai hal tersebut.

Jurusan Hubungan Internasional (HI) adalah suatu program studi yang dulunya merupakan cabang atau disiplin dari Ilmu Politik. Seiring berkembangnya studi tentang HI, mulailah dibuka jurusan HI pada pendidikan tinggi sebagai studi tersendiri. Jadi otomatis, kalian yang memilih jurusan HI akan belajar mengenai politik karena studi tentang HI basisnya adalah Ilmu Politik.

Jurusan HI di Indonesia pertama kali dibuka oleh Universitas Gajah Mada (UGM) diikuti Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI). Ketiga universitas ini merupakan pioneer berkembangnya studi HI di Indonesia. Jika adik-adik ingin mencari tempat studi yang terbaik tentang HI, penulis menyarankan untuk mendaftar ke UGM kemudian Unpad dan UI. Tentu saja persaingannya tidak mudah. Biasanya kuota yang disediakan di ketiga universitas tersebut tidak mencapai 100 orang, sedangkan peminatnya bisa mencapai seribu sampai dua ribu orang pendaftar. Tentu saja diperlukan usaha ekstra agar bisa tembus ke tiga universitas tersebut. Tips dan trik untuk lolos ke HI akan penulis bicarakan kemudian.

Selain memiliki basis politik, HI yang konsentrasi politiknya berada pada kancah internasional juga memerlukan kemampuan dasar bahasa Inggris yang kuat. Bahkan beberapa buku teks yang digunakan adalah berbahasa pengantar Inggris. Selain itu, biasanya ada satu bahasa lain yang harus dikuasai ketika mengambil mata kuliah pilihan di semester lanjutan. Maka dari itu penulis sarankan agar adik-adik mulai belajar bahasa asing dari sekarang, minimal kemampuan bahasa Inggrisnya ditingkatkan.

Tentu saja studi HI sangat berkaitan erat dengan isu-isu internasional. Adik-adik harus mulai menyukai berita-berita yang berkaitan dengan studi HI karena akan sangat bermanfaat bagi pengetahuan adik-adik. Kemudian, terlepas dari itu semua, kemampuan pengetahuan sejarah dunia juga sangatlah penting. Studi HI tak lain dan tak bukan juga sangat erat kaitannya dengan ilmu sejarah. Biasanya para penstudi HI selalu menganalisis peristiwa-peristiwa sejarah yang ada di dunia. Peristiwa tersebut pada akhirnya akan menjadi pelajaran agar sejarah yang penuh darah tersebut tidak terulang di kemudian hari. Biasanya studi sejarah yang ada membahas tentang peperangan, konflik maupun konstelasi politik pada masa-masa tertentu.

Kemudian adik-adik selain akan menghadapi hal-hal tersebut, jangan heran jika nanti teman-teman yang akan adik-adik miliki punya kemampuan bahasa Inggris di luar kepala atau pun pengetahuan sejarah yang luas. Bahkan tidak heran jika teman-teman adik-adik hafal peta dunia dari abad pertengahan hingga sekarang. Yang jelas adik-adik harus mulai menyukai itu semua. Kemudian, satu lagi yang terpenting adalah ketahanan membaca yang cukup kuat karena buku yang ada di HI hampir mirip dengan buku kedokteran yang cukup tebal-tebal.

Buku Pengantar Ilmu Politik yang dibawa oleh mahasiswa HI

Cukup mengerikan bukan?

Untuk adik-adikku yang tadinya ingin masuk HI dan setelah membaca tulisan diatas kemudian mengurungkan niatnya, jangan pesimis terlebih dahulu. Belajar HI itu cukup menyenangkan. Paling tidak jika pulang ke asal daerah adik-adik, adik-adik akan merasa bahwa pengetahuan adik-adik sekarang lebih terbuka. Jika kita mengambil studi HI maka jangan heran jika pulang ke rumah kita akan dijuluki pintar berbahasa Inggris dan barangkali mungkin jago politik. Jadi, maka dari itu kita perlu tahu informasi-informasi aktual yang terjadi di dunia dan mempelajari bahasa Inggris sebaik mungkin.Yang terpenting sebelum menentukan akan memilih jurusan HI, adik-adik harus mengetahui semua konsekuensinya.

Kemudian, Mau kerja apa setelah lulus dari HI?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan cukup klasik karena yang terfikir dari kita jika mendengar HI maka akan erat hubungannya dengan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri), Kedutaan, Diplomat, Duta Besar dan lain-lain, padahal ranah tersebut sangatlah susah untuk ditembus. Perlu kita ketahui bersama bahwa tes-tes masuk ke Kemenlu tidak hanya bisa dimasuki oleh lulusan HI saja melainkan semua jurusan, oleh karena itu kita harus menunjukkan kemampuan kita sebagai lulusan HI agar bidang yang kita pelajari tidak sia-sia. Ternyata, jika kita melihat HI hanya akan bekerja pada bidang-bidang tersebut, maka pandangan tersebut agaknya menjadi terlalu sempit. Karena, HI sangatlah luas, kita bisa bekerja di MNC (Multi National Corporation) atau mungkin menjadi jurnalis dan masih banyak lagi seperti volunter organisasi internasional, anggota organisasi internasional maupun di dunia perkantoran yang mengurusi bidang kerjasama luar negeri.

Pada intinya, studi HI sangatlah luas. Jadi jangan takut tentang pekerjaan apa yang akan kita lakoni nanti. Yang paling penting jika adik-adik berniat masuk HI, berusahalah sekuat mungkin, karena jurusan ini adalah jurusan yang masuknya susah, kuliahnya susah, lulusnya susah dan kerjanya juga susah. Dari tulisan ini penulis berharap agar adik-adik yang akan melanjutkan studi ke HI mempertimbangkan dan berusah lebih matang untuk menghadapi pilihan-pilihan masa depan. Semoga bermanfaat!