Hubungan Internasional
Mengenal Konsep Ideologi
Kita sering mendengar kata ideologi ketika berbicara mengenai Pancasila. Tentunya demikian karena sejauh pengalaman saya pribadi, buku-buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) selalu mengatakan bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Tentunya pendapat tersebut tidak dapat disangkal kebenarannya. Namun tahukah Anda mengenai apa itu IDEOLOGI sebenarnya?
Foto: http://batarabagus.blogspot.com/2014/09/pengertian-ideologi-istilah-berasal.html
Pembicaraan mengenai ideologi selalu dimulai dari seorang Filsuf Perancis, Antoine Destutt de Tracy yang pertama kali medefinisikan Ideologi sebagai ilmu atau studi tentang ide-ide pada tahun 1796. Pada intinya ideologi membahas mengenai ide-ide manusia yang nantinya akan berhadapan dengan istilah “bagaimana seharusnya” dan “apa yang harus dilakukan”. Istilah ini merujuk kepada pandangan normatif mengenai bagaimana seharusnya negara itu, bagaimana seharusnya masyarakat yang ideal dan semacamnya. Apa yang harus dilakukan mengacu kepada panduan ideologi yang dianut masyarakat.
Jika kita membahas ideologi hanya sebatas Pancasila saja, maka hal tersebut akan menjadi terlalu sempit. Terdapat banyak ideologi yang ada di dunia ini seperti Liberalisme, Komunisme, Fasisme, Konservatisme, Marxisme dan Sosialisme. Bahkan ideologi-ideologi tersebut nantinya akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan terdapat banyak pecahan ideologi-ideologi tersebut.
Pandangan mengenai ideologi bisa berbeda-beda tergantung dengan nilai-nilai yang dianut oleh ahli yang mengemukakan. Berikut beberapa pandangan mengenai ideologi :
Jika kita membahas ideologi hanya sebatas Pancasila saja, maka hal tersebut akan menjadi terlalu sempit. Terdapat banyak ideologi yang ada di dunia ini seperti Liberalisme, Komunisme, Fasisme, Konservatisme, Marxisme dan Sosialisme. Bahkan ideologi-ideologi tersebut nantinya akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan terdapat banyak pecahan ideologi-ideologi tersebut.
Pandangan mengenai ideologi bisa berbeda-beda tergantung dengan nilai-nilai yang dianut oleh ahli yang mengemukakan. Berikut beberapa pandangan mengenai ideologi :
Minogue, ideologi merupakan penyebaran teori abstrak pada dunia yang kompleks untuk menimbulkan aksi politik yang konkrit.
Karl Popper (1962) interpret an all-encompassing and closed system of thought (the opposite of scientific thinking) yaitu mencakup semuanya dan sistem pemikiran yang tertutup (kebalikan dari pemikiran ilmiah).
Karl Marx, the dominant ideas of a society seen as reflecting its means of production (ide-ide dominan masyarakat dilihat sebagai refleksi alat produksinya).
Napoleon, Idealogues spreading false and subversive ideas (ideologi menyebarkan kesalahan secara tidak langsung).
John Plamenatz, ideologi merupakan kumpulan kepercayaan atau ide-ide atau bahkan perilaku, karakteristik suatu kelompok atau komunitas.
John Plamenatz, ideologi merupakan kumpulan kepercayaan atau ide-ide atau bahkan perilaku, karakteristik suatu kelompok atau komunitas.
Pemahaman ideologi paling tidak memberikan gambaran sebagai berikut (Andrew Heywood) :
Memberikan catatan mengenai tatanan yang berlaku, khususnya dalam pandangan mengenai dunia (world view).
Memberikan model masa depan yang diinginkan, biasanya merupakan visi mengenai masyarakat yang baik (good society).
Menggarisbawahi perubahan politik yang terjadi dan harus dibawa kemana? Maka dalam hal ini ideologi memberikan arahan bagaimana seharusnya melakukan tindakan politik.
Memberikan model masa depan yang diinginkan, biasanya merupakan visi mengenai masyarakat yang baik (good society).
Menggarisbawahi perubahan politik yang terjadi dan harus dibawa kemana? Maka dalam hal ini ideologi memberikan arahan bagaimana seharusnya melakukan tindakan politik.
Setelah memahami ideologi seperti apa, ada baiknya kita mengetahui kegunaan ideologi :
1. Ideologi bisa digunakan untuk mempertahankan rezim kekuasaan yang berlaku.
2. Ideologi bisa digunakan untuk menggulingkan rezim yang berlaku.
3. Mengarahkan perilaku manusia.
4. Menjadi patokan suatu bagaimana pemerintah menjalankan negaranya.
5. Menjadi tujuan suatu kebijakan.
6. Memperkuat kekuasaan.
2. Ideologi bisa digunakan untuk menggulingkan rezim yang berlaku.
3. Mengarahkan perilaku manusia.
4. Menjadi patokan suatu bagaimana pemerintah menjalankan negaranya.
5. Menjadi tujuan suatu kebijakan.
6. Memperkuat kekuasaan.
Referensi :
Tansey, D. Stephen dan Jackson, Nigel. 2008. Politics: The Basics, 4nd ed, Oxon: Routledge, Bab, 4.
Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Politik pada Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran oleh Wawan Budi Darmawan, Pertemuan Ke-5.
Heywood, Andrew. 2002. Politics, 2nd ed, New York: Palgrave, Bab 3.
Axford, Barrie et al., eds., 2002. An Introduction: Politics, 2nd ed, London & New York: Routledge, Bab 8.
Tansey, D. Stephen dan Jackson, Nigel. 2008. Politics: The Basics, 4nd ed, Oxon: Routledge, Bab, 4.
Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Politik pada Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran oleh Wawan Budi Darmawan, Pertemuan Ke-5.
Heywood, Andrew. 2002. Politics, 2nd ed, New York: Palgrave, Bab 3.
Axford, Barrie et al., eds., 2002. An Introduction: Politics, 2nd ed, London & New York: Routledge, Bab 8.
No comments