Teori Neo-Realisme dalam Hubungan Internasional

Teori neo-realisme berawal dari kajian Kenneth Waltz tentang structural realism dalam bukunya Theory of International Politics (1979). Waltz lebih menekankan pentingnya melihat bagaimana kondisi struktur internasional yang dapat memengaruhi suatu negara dalam mengambil kebijakan luar negeri. Menurut Waltz, stuktur dipahami sebagai prinsip tatanan sistem internasional, yang mana merupakan anarki dan distribusi kapabilitas antar unit yang mana merupakan negara-negara (Lamy, 2008). Dengan kata lain, struktur sistem internasionalah yang membentuk kebijakan luar negeri suatu negara.

Buku  Kennetz N. Waltz tentang Structural Realism
Realismetradisional menjelaskan konfliktualisme negara-negara karena sistem internasional sudah state of nature. Keadaan negara-negara yang saling berperang dan konfliktual adalah alamiah dalam realisme tradisional. Berbeda dengan realisme tradisional, neo-realisme menganggap perilaku negara dapat disaintifikasi. Perilaku negara dapat diprediksi dari pembacaan atas kapabilitas negara-negara dalam struktur sistem internasional.
Neo-realisme memiliki perbedaan pandangan tentang power dengan realis. Jika realis mengutamakan dan menekankan pentingnya kekuatan militer, neorealis lebih berpandangan luas bahwa power adalah akumulasi dari seluruh sumber daya untuk memaksa dan mengontrol negara lain dalam sistem internasional. Realis kemudian hanya berhenti memandang pada balance of power sebagai jalan satu-satunya mekanisme pencipta tatanan dalam sistem internasional. Setelah berakhirnya Perang Dingin dan menyisakan Amerika Serikat sebagai kekuatan utama di dunia, keadaan balance of power menurut neo-realis sudah tidak relevan lagi. Dengan runtuhnya Uni Soviet, terciptalah ketidakstabilan dan ketidaktentuan dalam sistem internasional. Oleh karena itu, pembaharuan dan penguatan sektor seperti PBB dan NATO yang ikut mengintervensi krisis di suatu negara merupakan upaya poros kekuatan besar dalam menata sistem internasional.

Ulasan singkat tentang Theory of International Politics dalam Mearsheimer, J. J. (2013). Structural Realism. In T. Dunne, M. Kurki, & S. Smith (Eds.), International Relations Theories: Discipline and Diversity (3rd ed.). Oxford: Oxford University Press, p. 82.
Defensive dan Offensive Realism
Salah satu perkembangan yang ada dalam kelompok teori neo-realisme adalah kajian studi keamanan yang memasukan defensive dan offensive realism sebagai elemen penting.

Robert Jervis dan Jack Snyder adalah contoh penteori defensive realism. Mereka berpendapat ekspansi dan serangan militer ke negara lain memakan banyak biaya yang dikeluarkan sehingga dalam dunia yang mengalami interdependensi kompleks ini. Contoh defensive realism barangkali ditemukan dalam bagaimana Otto von Bismark membuat Jerman sebagai negara besar akan tetapi tidak memiliki intensi untuk menguasai Eropa saat itu, ketimbang bagaimana Jerman di bawah Adolf Hitler dan Kaisar Wilhem yang membuat Jerman hancur lebur dilanda perang.

Dalam dunia yang anarki dan tidak pasti kapan terjadinya konflik, negara juga di sisi lain perlu siap siaga dengan kekuatannya. Inilah yang menjadi basis pemikiran offensive realism. John Mearsheimer barangkali adalah salah satu penteori offensive realism yang menyodorkan gagasan bahwa yang terpenting suatu negara dapat menggapai relative power dan bukan absolute power. Relative power harus dicapai dengan setidaknya suatu negara dapat meredam ancaman dari negara lain dengan cara memiliki power yang sedikit lebih tinggi dibanding negara lain.

Dalam offensive realism negara juga mencari hegemoni, sehingga kadang negara juga agresif. Negara seperti contoh Amerika Serikat, berusaha untuk mendominasi sistem internasional dengan cara ikut mengurusi seluruh urusan-urusan di luar kawasannya. Secara umum offensive realism bertumpu pada asumsi bahwa kekuatan-kekuatan besar' selalu mencari Kesempatan untuk mendapatkan kekuasaan atas rival mereka, dengan hegemoni sebagai tujuan akhir mereka '(Mearsheimer 2001: 29).

References

Jackson, R., & Sørensen, G. (2013). Introduction to International Relations: Theories and Approaches (5th ed.). Oxford: Oxford Univerity Press.
Lamy, S. L. (2008). Contemporary Mainstream Approaches: Neo-Realism and Neo-Liberalism. In J. Baylis, S. Smith, & P. Owens (Eds.), The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations (4th ed.). Oxford: Oxford University Press.
Mearsheimer, J. J. (2013). Structural Realism. In T. Dunne, M. Kurki, & S. Smith (Eds.), International Relations Theories: Discipline and Diversity (3rd ed.). Oxford: Oxford University Press.



No comments

Powered by Blogger.