Mengenal Politik

Politik adalah kata yang berasal dari Greek yaitu ‘polis’ berarti city-state (negara-kota). Menurut Aristoteles politik merupakan ‘master science’ yang bermaksud bahwa sedikitnya manusia selalu melakukan tindakan-tindakan yang bisa meningkatkan derajat hidup dan membentuk good society.

Kata ‘politik’ merupakan  kata yang sering kita dengar ketika kita melihat perilaku para birokrat, pejabat maupun politisi. Kita selalu menganggap bahwa politik selalu berhubungan dengan orang-orang berdasi yang ada di parlemen maupun pemerintahan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah namun juga tidak bisa mewakili keseluruhan konsep politik sebenarnya.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa setiap hari Anda juga sering melakukan aktivitas politik. Jika dipandang dari formula berikut maka Anda akan menyadari bahwa Anda sering berpolitik :


Politics : Who Gets What, When, How (Harold Lasswell, 1936)
            (Politik : Siapa Mendapat Apa, Kapan, Dimana)

Definisi yang diungkapkan oleh Laswell diatas agaknya bisa mencerahkan kita bahwa sebenarnya politik tidak hanya mengurusi masalah negara, tetapi juga berada dalam kehidupan kita sehari hari. Seperti yang diungkapkan Hannah Arrend dalam The Human Condition (1958) bahwa politik adalah bentuk penting dari aktivitas manusia karena melibatkan interaksi diantara warga yang bebas dan sederajat. Jadi politik selalu membutuhkan interaksi, tanpa interaksi sesama manusia maka Anda tidak sedang melakukan aktivitas politik, walaupun Anda sedang mencapai tujuan tertentu.

Berikut merupakan definisi-definisi politik yang lain :
Miriam Budiardjo: Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang lebih baik. 
David Easton (1979): Politics as the authoritative allocation of values. (Politik sebagai otoritas alokasi nilai-nilai).
Adrian Leftwich (1984): Politics is at the heart of all collective social activity, formal and informal, public and private, in all human groups, institutions and societies. (Politik berada pada jantung seluruh kegiatan sosial kolektif, baik formal dan informal, publik maupun privat, pada semua kelompok manusia, institusi dan masyarakat).
Bernard Crick: Politics is that solution to the problem of order which chooses conciliation rather than violence and coercion. (Politik adalah solusi masalah  tatanan masyarakat dimana lebih memilih konsiliasi daripada kekerasan maupun koersi).
Harold Lasswell dan Abraham Kaplan : Political science as the study of shaping and sharing of power. (Ilmu Politik sebagai studi pembentukan dan pembagian kekuasaan).
J. W. Garner:  Politics begins and ends with the state. (Politik dimulai dan diakhiri oleh negara).
R. G. Gettel: Politics is the study of the state in the past , present and future. (Politik adalah studi mengenai negara di masa lampau, sekarang dan yang akan datang).

Contoh kegiatan Politik yang Anda lakukan sehari-hari .Di suatu waktu, Anda sedang jalan-jalan dengan pacar. Anda ingin sekali memakan martabak pada saat itu, namun Anda tidak punya uang. Sumber daya yang Anda miliki saat itu adalah pacar. Lalu Anda berfikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan martabak melalui sumber daya yang Anda miliki. Kemudian Anda merayu pacar dengan kalimat,”Sayang, aku pengen martabak, sayang ganteng deh.” Jelaslah bagaimana bisa pacar Anda menolak permintaan tersebut. Akhirnya Anda mendapatkan martabak tersebut.

Ini hanyalah contoh namun saya sangat tidak merekomendasikan pacaran. Karena menurut subjektivitas saya, pacaran itu selain bertentangan dengan nilai dan norma agama hal itu juga sama saja dengan politik. Lihat saja sang pacar sedang di politisir oleh pacarnya sendiri untuk membelikan martabak.

Dari kejadian tadi, setidaknya kita juga melihat salah satu konsep penting dalam politik yaitu power. Power adalah kemampuan orang mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya, atau bisa juga diibaratkan A menyuruh B melakukan sesuatu yang B tidak ingin lakukan. Dengan begitu A bisa mempengaruhi B dengan beberapa cara yaitu jenis-jenis power (Keith Boulding, 1989):
Stick, yaitu memaksakan kehendak kita dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh : militer, senjata dll.
Deals, yaitu dengan cara melakukan perjanjian yang bisa menguntungkan dua pihak. Contoh : dalam bidang ekonomi. 
Kiss, yaitu bagaimana kita membentuk orang lain agar dengan sukarela mau melakukan apa yang kita inginkan. Contoh : komitmen, loyalitas dan dalam hal ini studi kasus diatas powernya berbentuk kiss.

Politik juga bisa dikategorikan sebagai ilmu maupun seni. Orang yang pertama kali mengklasifikasikan politik sebagai ilmu adalah Jean Bodin dan orang yang mengklasifikasikan politik sebagai seni adalah Otto von Bismarck. Ilmu itu sendiri adalah suatu kumpulan pengetahuan manusia yang tersusun secara sistematis dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Politik dianggap bukan ilmu (seni) karena:
  1. Objeknya manusia yang tidak dapat diprediksi (dinamis).
  2. Eksperimennya terbatas, tidak seperti ilmu alam.
  3. Kurangnya Objektivitas, dipengaruhi oleh nilai-nilai si peneliti. 
  4. Sulit untuk memprediksi.
Politik sebagai ilmu karena: 
  1. Bisa diteliti dengan menggunakan eksperimen maupun observasi atau survei.
  2. Kecenderungan politik bisa diprediksi karena membentuk sebuah pola yang teratur seperti dalam pemilihan umum.
  3. Teori dalam observasi bukan hasil spekulasi melainkan pengamatan mendalam seperti menggunakan kuantifikasi dan matematika, ex : metode survei, grafik, diagram.
Kesimpulannya menurut Robert Dahl adalah bahwa Politik adalah Ilmu dan Seni. Ketika berbicara mengenai teori dan data hasil eksperimen maka politik adalah Ilmu. Ketika analisis diaplikasikan pada pekerjaan di institusi politik maka politik adalah Seni.

Artikel ini disarikan dari :
Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Politik pada Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran oleh Wawan Budi Darmawan.
Heywood, Andrew. 2002. Politics, 2nd ed, New York: Palgrave, Bab 1.
Jackson, Robert J., dan Doreen Jackson. 1997. A Comparative Introduction to Political Science, New Jersey: Prentince Hall, Bab 2.
Budiardjo, Miriam. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Politik, edisi revisi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Bab 1.

No comments

Powered by Blogger.