Lingkaran Kebencian (Konflik Israel dan Palestina)

Menanggapi kolom Mas Trias Kuncahyono berjudul "Lingkaran Kebencian" (Konflik Israel Palestina) dalam Kompas Pagi ini (22/11/2014).


source : http://twicsy.com/i/cPVtPd

Mas Trias mengatakan Israel dan Palestina sudah terjerat dalam lingkaran kebencian dan keputusasaan. Aksi berbalas balasan seringkali muncul dalam sejumlah kasus seperti tiga remaja hilang dan ditemukan tewas pada sekitar bulan Juli lalu yang menyebabkan (perang 50 hari) setidaknya hampir 2000 orang Palestina dan 67 orang Israel tewas. Kemudian pada saat intifada kedua berlangsung dari tahun 2000 hingga 2005 dan tambahan korban hingga tahun 2007, tercatat 4228 orang Palestina dan 1024 orang Israel tewas. Belum lagi pecah perang Gaza akhir 2008 hingga awal 2009 yang oleh Israel disebut Operation Cast Lead sehingga menyebabkan 1400 orang Palestina tewas dan Israel hanya kehilangan empat orang. Apalagi kini berkobar kekerasan dan kekejaman di Yerusalem. Dua orang Palestina bersenjata menyerang sebuah sinagoga dan menewaskan empat orang Israel. Jawaban Netanyahu adalah memerintahkan pembalasan, antara lain menghancurkan orang-orang Palestina yang dicurigai, didakwa sebagai pelaku. Dalam kondisi itu, peluang untuk terciptanya perdamaian yang permanen tampaknya semakin tidak mungkin.
 
Tanggapan : 
     
Kiranya bahwa dalam keadaan tersebut memang sangat sulit untuk berdamai. Semuanya bahkan memiliki alasan masing-masing untuk membenarkan tindakannya. Israel terutama selalu memiliki alasan untuk membela diri dan mencari keamanan dari tindakan-tindakan yang dilakukan. Mereka berdalih bahwa roket-roket yang ditembakkan ke sekolah maupun rumah-rumah sipil merupakan tindakan yang sah dan menuduh Hamas menggunakan tameng manusia. Hamas tentunya di lain pihak juga sangat tertekan dengan keadaan demikian. Bagaimana mungkin Israel terancam dengan roket Hamas yang bahkan sulit sekali menghantam tanah Israel karena Iron Domenya. Sedangkan balasan roket dari Tel Aviv lebih parah dan lebih banyak memakan korban di Palestina itu sendiri.
     
Satu pihak mengatakan Hamas yang salah karena terlebih dahulu menembakkan roket. Dilain pihak, Israel juga selalu melakukan tindakan-tindakan yang kontroversial dalam mengangani sejumlah kasus seperti dalam hilangnya tiga pemuda Israel yang ditemukan tewas di Tepi Barat. Israel terus menuduh Palestina dan melakukan peradilan sewenang-wenang.
     
Kasus terbaru adalah tentang pembunuhan di sinagoga yang dilakukan oleh dua orang Palestina atau tragedi pembunuhan supir Palestina maupun tragedi penabrakan mobil kepada masing-masing pihak. Hal ini sangat erat kaitannya sebenarnya dengan pernyataan-pernyataan kontroversial sebelumnya mengenai pembangunan rumah-rumah baru di daerah Jerusalem Timur dan mungkin saja mengenai pembatasan ibadah bagi warga Palestina yang mau beribadah di Masjid Al Aqsa.
   
Sebenarnya pihak internasional seperti Amerika Serikat juga mengecam tindakan Israel untuk menganeksasi Yerusalem Timur. Namun Netanyahu bersikeras untuk tetap membangun wilayah pendudukan disana.
     
Masalah Israel-Palestina adalah masalah yang sangat kompleks. Masalah wilayah, agama, ideologi dan politik menjadi satu.
    
Saya bisa mengerti rasanya masing-masing pihak. Israel yang tidak memiliki 'kampung halaman' dan terlantar di berbagai negara dan mendapat tekanan semacam tragedi Holocaust. Sedangkan Palestina di lain pihak seperti seseorang yang tinggal di suatu rumah sudah bertahun-tahun lamanya kemudian ada orang lain yang mengakui rumah tersebut adalah miliknya. Israel secara sistematis mulai memindahkan warganya ke tanah Palestina mulai tahun 1948 dan menganeksasi berbagai wilayah Palestina.
     
Sebenarnya perdamaian bisa tercipta jika masing-masing pihak bisa menahan diri. Masing-masing pihak tidak boleh menyulut amarah pihak yang lain dimana amarah tersebut bisa berujung pada peperangan yang tak kunjung usai. Apalagi jika sudah membatasi ibadah bagi pihak lain. Bagaimana mungkin perang tidak terjadi?

Bacaan lanjutan :
http://www.nytimes.com/2014/11/21/opinion/roger-cohen-two-ideas-of-israel-palestine-jerusalem-synagogue.html?_r=1

No comments

Powered by Blogger.