Serba-serbi
Pertimbangan Memilih Jurusan dan Perguruan Tinggi
Halo adik-adik SMA/K/MA tercinta!
Tulisan ini diperuntukkan untukmu para penuntut ilmu yang mulai saat ini sadar
sebentar lagi akan dihadapkan pada pilihan-pilihan berat berkaitan masa depan.
Untuk Anda yang bingung dalam memilih studi lanjutan setelah SMA/K/MA
setidaknya coretan di bawah bisa menjadi pertimbangan untuk membuat keputusan
besar dalam hidup adik-adik. Berikut pertimbangan yang perlu dipikirkan dalam
Memilih Jurusan dan Perguran Tinggi:
source: http://koranpelajargratis.com/cara-memilih-jurusan-yang-tepat.html |
A. Jurusan
1.
Pastikan jurusan kuliah sesuai dengan bidang
yang diminati atau disukai
adik-adik.
Hal ini penting
karena studi yang akan kita tempuh tidak main-main. Sehingga kita bisa nyaman dalam
menempuh studi karena kita menyukai studi tersebut. Banyak mahasiswa yang
karena memaksakan untuk masuk ke jurusan tertentu akhirnya tidak betah dan
keluar dari jurusan tersebut. Do What You
Love! Saatnya menemukan passion adik-adik.
Setidaknya untuk mendeteksi apa yang adik-adik sukai, adik-adik bisa melihat
aktivitas yang paling sering dilakukan dan ketika kita melakukannya, kita bisa
melakukannya dalam waktu yang lama. Misalnya, ketika Anda bisa menghabiskan
waktu banyak untuk menulis cerpen atau puisi selama ini, Anda bisa masuk ke
Jurusan Sastra. Atau ketika Anda dengan tekun mengikuti perkembangan berita
politik, Anda bisa masuk Jurusan Ilmu Politik.
2.
Pertimbangkan jurusan tersebut mengacu pada
bidang yang adik-adik kuasai selama
ini.
Kemampuan yang
adik-adik miliki setidaknya akan menjadi basis penunjang untuk melancarkan
studi kedepan. Masalahnya adalah ketika minat dan kemampuan saling berbeda satu
sama lain. Namun hal tersebut jarang sekali terjadi dan semoga tidak terjadi
pada adik-adik.
Jika misalnya di
SMA menempuh jurusan IPS, alangkah lebih baik di PT juga memilih jurusan yang
sejalan dengan jurusan SMA tersebut. Selain memperlancar studi, tindakan
seperti ini tidak perlu merepotkan kita dalam mempelajari dasar-dasar ilmu
tersebut kembali karena sudah dipelajari di SMA sebelumnya.
3.
Setidaknya jurusan tersebut akan merepresentasikan pekerjaan dan cita-cita
adik-adik di masa depan.
Dalam memilih
jurusan, adik-adik juga harus memiliki visi kedepan akan memiliki kiprah dalam
bidang apa. Walaupun lapangan pekerjaan di Indonesia terkadang tidak
menempatkan posisi pelamar kerja sesuai disiplin yang dipelajari, setidaknya
Anda tidak menyia-nyiakan ilmu yang telah dipelajari. Anda tidak mungkin
memilih jurusan kedokteran jika nantinya menginginkan bekerja di bank, Iya kan?
source: http://konsultanpendidikan.com/2014/01/22/bingung-mau-kuliah-jurusan-apa-cek-dulu-nih-pekerjaan-pekerjaan-dengan-prospek-bagus-tahun-2014-ini/ |
B. Perguruan Tinggi (PT)
1.
Tidak dipungkiri bahwa kita selalu mengutamakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) daripada
Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Anggapan-anggapan
yang beredar di masyarakat mengganggap PTN lebih baik dari PTS. Tapi tidak
semua kondisi demikian adanya. Sekali lagi kembali kepada kita, dimanapun kita
belajar apabila kita bersungguh-sungguh niscaya kita bisa mengembangkan diri.
Jadi sebenarnya tidak ada masalah apabila kita pada akhirnya menempuh studi di
PTS.
2.
Perhatikan masalah lingkungan perguruan tinggi.
Lingkungan
meliputi kondisi sosial, kondisi fisik beserta lokasi perguruan tinggi. Tiap PT
memiliki karakteristik masing-masing. Sebenarnya bukan menjadi pertimbangan
utama, namun lingkungan cukup mendukung pembelajaran, termasuk mempengaruhi
gaya dan biaya hidup. Letak PT dengan kota asal kita juga perlu diperhatikan,
apakah orang tua kita menyetujui atau tidak. Biasanya hidup di kota kecil
seperti Purwokerto, Solo, Tasik tantangan terhadap kondisi lingkungan relatif
kecil dibanding kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang.
3.
Dalam menyiasati ketatnya persaingan seleksi masuk PT, kita perlu mempertimbangkan apakah
pencapaian kita selama SMA/K/MA memungkinkan kita memasuki PT tersebut.
Kita juga harus
mempertimbangkan apakah PT yang kita tuju kelak menerima kita. Alih-alih ingin
ke PT yang terbaik, kita justru tidak diterima karena nilai yang tidak memenuhi
kriteria. Semuanya memang ingin yang terbaik, namun melihat persaingan
perebutan kursi PT yang cukup ketat, kita juga harus cerdik dalam memilih PT.
Jika Anda merasa yakin masuk, berusahalah sekuat tenaga, jika tidak, carilah
posisi yang lebih aman.
4.
Lihat kualitas jurusan di universitas tersebut
berdasarkan akreditasi dan informasi
dari kakak tingkat.
Pertimbangan ini
cukup penting walaupun juga bukan yang utama. Saat ini, dunia kerja juga tidak
jarang melirik kualitas tempat kita menempuh studi. Namun sekali lagi ini bukan
yang utama, melainkan hanya penunjang. Bisa saja seiring waktu, akreditasi
tersebut berubah selama adik-adik menempuh studi. Anda bisa membandingkan
jurusan di universitas satu dengan yang lainnya agar memiliki gambaran kualitas
pembelajaran di jurusan dan universitas tersebut.
C. Kesalahan-kesalahan dalam mempertimbangkan
pilihan jurusan dan PT:
source: http://ayobuka.com/2015/02/02/4-tanda-yang-mungkin-menunjukkan-kalau-kita-udah-salah-jurusan/ |
1.
Mengedepankan gengsi terhadap suatu jurusan atau
PT tertentu. Hal ini akan menyesatkan kita dalam membuat keputusan besar.
2.
Fokus terhadap pemilihan PT yang bagus saja
sehingga jurusan diabaikan. Kebanyakan orang menganggap UI, UGM dan ITB adalah
segalanya, sehingga asal bisa masuk ke PT tersebut mereka akan bersyukur.
Padahal pemilihan jurusanlah yang cukup menentukan. Karena skill yang akan kita
miliki berkaitan dengan jurusan, bukan PT. PT hanyalah penunjang kualitas
belajar kita. Jangan sampai anggapan masuk PT impian mengorbankan suatu bidang
yang Anda ingin tekuni di masa depan. Apalagi sampai beranggapan yang penting ngampus seperti gambar di bawah ini.
source: http://kampusholic.co/tips-mbribik-saat-kulia/ |
3.
Masuk jurusan atau PT tertentu karena
ikut-ikutan. Tidak jarang mengikuti teman atau kekasih menjadi sebuah
intervensi dalam memilih tempat studi. Adik-adik harus memiliki keputusan
sendiri yang akan berefek pada masa depan adik-adik. Sehingga ikut-ikutan perlu
dihindari dalam pertimbangan memilih calon masa depan Anda.
4.
Mengincar jurusan sesuai dengan prospek yang
dibutuhkan oleh dunia kerja atau pasar saat tersebut. Jurusan mainstream selalu diincar untuk memenuhi
keinginan pasar. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun kita juga perlu
memasuki jurusan sesuai dengan apa yang kita harapkan, jangan apa yang pasar
atau orang lain harapkan. Karena dengan begitu, kita tidak bisa mengembangkan
diri sesuai dengan yang kita inginkan. Belum tentu juga ketika kamu lulus, jurusan tersebut masih tetap populer dicari, karena setiap waktu keinginan pasar bisa berubah.
5.
Tidak mendapat restu orang tua. Biasanya orang
tua mengkhawatirkan hal-hal semacam lingkungan PT yang membahayakan atau tidak,
prospek jurusan yang berpeluang atau tidak, maupun biaya studi. Dalam hal ini,
adik-adik perlu membicarakan dengan serius bersama orang tua mengenai keputusan
pemilihan jurusan dan PT. Adik-adik harus tahu apakah orang tua keberatan atau
tidak jika adik-adik ingin menempuh studi di tempat ini atau itu.
Keberatan-keberatan itulah yang nantinya bisa dicarikan solusinya. Jika
keputusan pemilihan PT dan jurusan diserahkan kepada adik-adik, maka itu lebih
bagus. Yang terpenting orang tua mengetahui segala keputusan yang kita ambil.
Jangan sampai orang tua tidak tahu menahui masalah keputusan tersebut. Karena
jika suatu waktu ada masalah berkaitan studi adik-adik, orang tua pasti akan
membantu jika mereka benar-benar memberikan restu untuk menuntut ilmu.
Bagaimana? Semoga memiliki gambaran dan lebih tercerahkan setelah membaca tulisan ini. Masalah biaya, jangan takut! Simak tulisan Jangan Takut Kuliah. Jika adik-adik memiliki pertanyaan seputar kuliah, penulis siap membantu membagikan pengalamannya. Kontak penulis bisa dilihat di Contact. Semoga berhasil!
No comments