Serba-serbi
Analisis: Mengungkap Misteri Kasus Kematian Rian, Asisten Presiden Direktur XL Axiata
Baru-baru
ini ramai diberitakan di media massa mengenai kasus Kematian Rian, Asisten Presiden
Direktur XL Axiata . Polisi masih melakukan penyelidikan yang belum menemukan
titik akhir kejadian tersebut. Oleh karena itu pengungkapan kasus ini cukup
layak untuk disimak.
ilustrasi: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/08/07/nsos9c354-keluarga-curiga-pembunuhan-asisten-presdir-xl-axiata-telah-direncanakan |
Kasus
misteri kematian Hayriantira (37) yang baru-baru ini terkuak agaknya menjadi
titik terang bagi polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Tersangka
pembunuhan ditemukan bernama Andi Wahyudi (38) saat sedang mencoba membaliknama
mobil milik Rian dengan memalsukan identitas. Kasus ini sementara masih
menetapkan satu tersangka tunggal dengan
kasus pembunuhan. Namun masalah motif masih menjadi misteri mengapa Andi tega
membunuh Rian yang merupakan kekasihnya sendiri.
Hubungan Andi dan Rian terbilang
cukup dekat. Andi bahkan sehari-hari bisa menggunakan mobil Rian untuk
beraktivitas. Selain itu, disaat detik-detik akhir menjelang pembunuhan Rian,
menurut pengakuan Andi, Rian mengajak berhubungan intim setelah mereka check in di Hotel Cipaganti, Garut.
Kronologi kasus
pembunuhan Ryan:
1.
Ibunda Rian melaporkan kehilangan pada
November 2014 kepada Polres Depok. Rian sudah sejak lama tidak ada kabar.
Mereka sempat mengunjungi rumah Rian di Cimanggis, namun rumah tersebut diketahui
sudah tidak berpenghuni.
2.
Polres Depok saat itu tidak melakukan
banyak hal dan menganggap bahwa laporan tersebut bukanlah laporan orang hilang
karena subjek adalah orang dewasa sehingga bisa jadi itu adalah kehendak
sendiri.
3.
Orang tua korban melaporkan kembali
kehilangan pada 28 Februari 2015 ke Polda Metro Jaya.
4.
Hingga pada bulan April 2015, keluarga
Rian melacak dan mendatangi rumah Andi Wahyudi yang diketahui merupakan teman
dekat Rian. Orang tuanya mengaku Rian pernah bercerita mengenai kedekatannya
dengan Andi.
5.
Ketika Andi ditemui di rumahnya,
ditemukan mobil Honda Mobilio yang menurut keluarga Rian adalah mobil milik
Rian.
6.
Andi mengaku bahwa mobil tersebut
memang milik Rian akan tetapi sudah berpindah tangan kepadanya sebagai pembayaran hutang Rian
terhadap Andi. Andi juga mengaku sudah tidak bertemu Rian selama 6 bulan.
7.
Polisi mengecek kelengkapan berkas
mobil tersebut dan pada 9 Juli 2015 menetapkan bahwa Andi memalsukan surat kuasa dengan menggunakan
hasil scan pada tanda tangan Rian.[1]
8.
Awalnya Andi hanya disangka telah
memalsukan berkas saja. Selama itu polisi terus menelusuri kasus Andi.
9.
Pada pertengahan Juli 2015, Andi
mengaku telah membunuh Rian di hotel Cipaganti, Garut tanggal 30 Oktober 2014.
Beberapa temuan
yang diungkap oleh Kombes Khrisna Murti[2] :
1.
Korban dibunuh pada 30 Oktober 2014
silam.
2.
Korban ditemukan oleh petugas hotel 31
Oktober 2014.
3.
Akibat tak ada identitas, (dan karena kondisi badannya melepuh, sehingga
kepolisian tidak bisa mengidentifikasi sidik jari) resort Garut mengubur
penemuan jenazah tersebut (dengan tulisan ms. X). Awalnya keterkaitan antara
mayat tersebut dengan Rian tidak diketahui, namun setelah mengetahui pengakuan
Andi, polisi akhirnya tahu bahwa mayat tersebut adalah Rian.
4.
Motif pembunuhan adalah pribadi.
5.
Sebelum dibunuh keduanya sempat
berhubungan intim. (Media lain
mengatakan Andi diajak ‘begitu’ namun tidak mau, ada juga yang memberitakan
bahwa Andi gay[3]).
6.
Mobil korban dibawa kabur Ryan.
7.
Polisi menduga jika Pembunuhan sudah
direncanakan.
8.
Tersangka adalah sales alat kesehatan
di PT DCM, Jatibening, Bekasi.
9.
Mobil korban awal mula ditangkapnya Si
Pembunuh.
10. Tersangka
ditangkap di kediamannya.
Beberapa fakta mengenai
kasus:
1.
Andi adalah kepala rumah tangga yang
telah memiliki satu istri dan dua anak.
2.
Sedangkan Rian adalah janda 2 anak
yang telah dinyatakan cerai dengan suaminya sebulan sebelumnya.[4]
3.
Andi membunuh Rian dengan cara dibekap
dengan bantal hingga Rian kehabisan nafas.
4.
Hasil otopsi mengungkap bahwa korban
mati karena kehabisan nafas yang disebabkan ada yang menghambat di
kerongkongannya.[5]
5.
Mayat korban ditemukan petugas hotel
dalam keadaan telanjang direndam air panas dan dalam posisi telungkup.
6.
Andi mengaku setelah membunuh melucuti
pakaian korban kemudian membawa semua barang Rian dan dibuangnya.[6]
7.
Andi check in di hotel
Cipaganti tanpa meninggalkan identitas.[7]
8.
Andi pernah memiliki hubungan dengan
perusahaan XL tempat Rian bekerja dalam bidang pengadaan alat pemadam
kebakaran, namun relasi tersebut hanya lewat (artinya tidak berlanjut lebih
jauh).
9.
Rian terakhir mengantor bulan Oktober
2014, setelah itu statusnya dinyatakan sebagai Mantan Karyawan PT XL Axiata.
Rian sempat dicari-cari oleh perusahaan hingga Brebes dan Jakarta.[8]
10. Rian terakhir ngetweet di
akunnya @riantira di Twitter pada 15 Oktober 2015.
11. Sebelum
menghilang Rian sempat menitipkan anak-anaknya kepada Dian Wijayana mantan
suaminya.[9]
12. Plat
nomor mobil Rian sebelum di bawa ke Garut bersama Rian telah dipalsukan oleh
Andi. Dia mengaku melakukan hal tersebut untuk menyenangkan Rian.[10]
13. Menurut
Yudi, adik korban, sertifikat rumah Rian juga hilang.[11]
ilustrasi: detik.com |
Kejanggalan
kasus:
1.
Andi mengaku bahwa motif pembunuhan
tersebut dikarenakan dia kesal diejek masalah kejantanan. Mungkin hal ini yang
dimaksud masalah pribadi yang diungkapkan Kombes Khrisna Murti di atas.
2.
Andi telah memalsukan plat nomor
sebelum pergi ke Hotel di Garut bersama Rian. Pengakuan pemalsuan plat nomor
untuk menyenangkan hati Rian rasanya tidak masuk akal, apalagi timing setelah itu adalah waktu Andi
membunuh Rian di Hotel tersebut.
3.
Rian menggunakan identitas palsu saat
memasuki Hotel. Hal tersebut tidak lumrah. Sepertinya Andi telah mengetahui medan tempat kejadian perkara dimana
hotel tersebut tidak akan menanyakan identitas para pelanggannya, semisal KTP
atau SIM dan semacamnya.
4.
Beberapa barang berharga Rian hilang,
seperti sertifikat rumah dan mobil yang telah dipindahtangankan dengan cara
memalsukan surat kuasa Rian.
Yang
membuat kasus ini menarik adalah, dalam pengungkapannya baru diketahuinya
keterkaitan kejadian satu sama lain pada tempo yang cukup lama. Rian dikabarkan
hilang pada bulan November sedangkan baru ditemukan kabarnya delapan bulan
kemudian dengan kondisi sudah tak bernyawa.
Rumitnya
kasus ini masih seputar pengungkapan motif tersangka pembunuhan. Andi dengan pengakuannya yang membunuh
lantaran diejek kejantanannya tentunya tidak perlu memalsukan plat mobil
terlebih dahulu sebelumnya, atau barangkali menggunakan identitas palsu untuk check in hotel. Pengakuan ‘karena
diejek kejantanan’ tersebut barangkali digunakan Andi untuk menghindari pasal
pembunuhan berencana yang bisa menjatuhkan hukuman maksimal kepadanya hingga
hukuman mati.
Dalam
pengaburan jejak, Rian yang hanya bekerja sebagai sales alat kesehatan
sepertinya telah berpikir jauh sebelum menghadapi hari itu. Bagaimana mungkin
dia sangat ahli dalam menghilangkan jejak tindak kriminalnya. Buktinya polisi
tidak bisa mengungkap mayat tanpa identitas Ms. X saat korban pertama kali ditemukan.
Hal tersebut dikarenakan Andi sudah merencanakan supaya mayat korban tidak
dapat dikenali dengan merendamnya menggunakan air panas setelah dibunuh. Dengan
begitu kulit korban akan melepuh dan tidak bisa dipindai dengan sidik jari.
Tidak hanya itu, barang-barang korban juga dibawa dan dibuangnya untuk
meninggalkan jejak. Andi juga cerdik dapat menguasai harta korban setelah korban
dibunuh dengan memalsukan data surat kuasa mobil. Hingga saat ini belum
diketahui informasi barang apa saja yang dihilangkan jejaknya oleh Andi karena
tidak ada bukti fisik.
Secara
sekilas, saya pribadi menganggap Andi melakukan pembunuhan berencana. Namun
motifnya belum bisa berkembang lebih dari keinginan Andi untuk menguasai harta
Rian. Hanya saja perlu diselidiki lebih lanjut, apakah ada orang dibalik Andi
yang menyuruh Andi untuk melakukan pembunuhan terhadap Rian. Karena tidak dapat
dipungkiri jika hal tersebut bisa terkait dengan masalah pekerjaan Rian yang
memiliki posisi penting di sebuah perusahaan.
Asisten
Presiden Direktur untuk Perusahaan sekaliber XL Axiata bukanlah jabatan
main-main. Dugaan lebih jauh saya adalah kasus ini ada kaitannya dengan pekerjaan
tersebut. Bisa jadi karena Rian mengetahui sesuatu yang bisa membahayakan
pihak-pihak tertentu, atau karena faktor lain. Padahal Rian dianggap orang yang
loyal terhadap perusahaan. Rian dianggap mengundurkan diri karena melebihi
batas waktu cuti yang diberikan. Menurut pengakuan orang dalam perusahaan, Rian
bahkan sempat dicari ke Brebes dan Jakarta oleh perusahaan untuk dimintai
kepastian apakah Rian ingin melanjutkan bekerja di perusahaan tersebut atau
tidak. Sayangnya ketika itu Rian tidak ditemukan. Masih menjadi kemungkinan
apakah oknum tertentu di perusahaan menjadikan berita tersebut sebagai
pengaburan atau tidak. Karena dengan begitu, posisi perusahaan akan aman karena
semata-mata sangat peduli kepada sosok Rian dan sedikit memberikan keyakinan
tidak ada keterkaitan dengan kasus tersebut sama sekali.
Posisi
polisi kini sedang dihadapkan pada motif tersangka yang tidak jelas. Saya rasa
polisi perlu melebarkan sayap penyelidikannya ke area perusahaan. Selain itu,
untuk membuktikan apakah Andi merupakan suruhan atau tidak, perlu dilakukan
penyelidikan terhadap sosok Andi dan kronologi kedekatan Andi dengan Rian.
Bagaimana Andi mengenal Rian? Bagaimana Rian bisa sedekat itu dengan Andi?
Dengan begitu bisa diketahui siapakah Andi di kehidupan Rian yang sebenarnya.
Memang
dengan membunuh Rian, Andi sudah cukup diuntungkan dengan mendapatkan harta
kekayaan Rian. Oleh sebab itu tidak salah jika anggapan pertama kali motif Andi
membunuh Rian adalah karena keinginan penguasaan harta. Namun, apakah hal
tersebut direncanakan sejak awal bertemu Rian atau karena melihat adanya
kesempatan di tengah hubungannya dengan Rian kita masih belum tahu. Oleh karena
itu, siapa Andi dan percobaan pengujian keterkaitan kasus ini dengan perusahaan
dirasa perlu untuk memastikan kejelasan siapa dalang di balik kasus ini yang
sesungguhnya.
[1] http://britabagus.com/inilah-kronologis-tewasnya-asisten-presdir-xl-axiata/
[2] http://www.indoberita.com/2015/08/0619631/inilah-kronologi-pembunuhan-hayriantira-sekretaris-cantik-xl/
[3]
Misalnya lihat http://news.detik.com/berita/2987028/4-kisah-kehidupan-andy-yang-misterius/5
[4] http://news.detik.com/berita/2985241/rian-resmi-cerai-dengan-mantan-suami-sebulan-sebelum-dibunuh-andy-wahyudi
[5] http://news.detik.com/berita/2985008/cara-andy-hilangkan-jejak-bunuh-rian-rapi-sudah-direncanakan
[6] Ibid.
[7] Ibid.
[8] http://news.detik.com/berita/2984999/punya-posisi-strategis-rian-dicari-xl-sampai-ke-brebes-saat-hilang
[9] http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/07/064689859/sebelum-dibunuh-asisten-cantik-bos-xl-titip-pesan-terakhir
[10] http://news.detik.com/berita/2985218/andy-saya-pakai-pelat-nomor-palsu-b-912-ryn-untuk-rian
[11] http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/08/064690106/kasus-hayriantira-xl-curiga-pembunuhan-berencana-dalangnya
No comments