Sejarah Perang Dunia Pertama, Kedua dan Perang Dingin



Ilustrasi. http://jagosejarah.blogspot.co.id/2014/09/sejarah-perang-dunia-2.html
1.      Perang Dunia Pertama

Perang Dunia Pertama diawali oleh keadaan geopolitik Eropa dimana masing-masing negara disana saling melakukan aliansi. Kendati demikian pada abad paruh kedua abad 19 negara-negara di Eropa pada umumnya hubungannya cukup baik. Mereka membentuk International Red Cross (Palang Merah Internasional) tahun 1863 dan International Postal Union tahun 1875.


Sayangnya, selama tahun 1890 hingga 1914 negara-negara di Eropa saling beraliansi satu sama lain. Jerman, Austro-Hungaria dan Turki membentuk aliansi Central Power, di sisi lain Perancis, Rusia dan Inggris bersatu, orang-orang menyebutnya Allies. Keadaan kedua aliansi ini menimbulkan arms race. Keadaan semakin tidak menentu karena satu aliansi dengan aliansi yang lain telah saling mencurigai satu sama lain. Di Inggris, ada mata-mata  Jerman tersebar dimana-mana. Sedangkan di Perancis, para Jenderal melakukan hitung-hitungan matematika. Mereka paranoid terhadap perbandingan populasi Jerman berjumlah 60 juta melawan Perancis yang hanya 40 juta. Apakah arti semua itu? Mereka menganggap bahwa menunda perang bagi Perancis akan lebih buruk akibatnya daripada menabuh genderang perang secepatnya. Hal tersebut diasumsikan dari pertumbuhan penduduk masing-masing negara yang tentunya akan berlipat ganda tiap tahunnya. Dalam hal itu, semakin Perancis menunda perang terhadap Jerman, semakin Perancis dirugikan karena Jerman akan menang jumlah yang lebih banyak. Setiap negara punya kekhawatiran hampir sama seperti demikian, sehingga penyebab perang selanjutnya bisa dianggap hanya karena paranoid negara-negara tersebut yang berlebihan.


Walaupun begitu, keadaan ini cukup stabil dan menimbulkan balance of power. Kebetulan sekali pada 26 Juni 1914 terdapat pembunuhan Pangeran Austria, archduke Franz Ferdinand oleh organisasi Black Hand yang terafiliasi dengan pemerintah Serbia –yang juga  terafiliasi dengan Allies– sudah cukup menjadi genderang tanda dimulainya perang tersebut. Austro-Hungaria akhirnya mendeklarasikan perang terhadap Serbia. Keadaan ini pada awalnya diprediksikan hanya akan menjadi perang Balkan biasa. Namun prediksi tersebut meleset, perang tersebut berubah menjadi Perang Dunia.


Perang berlangsung cukup lama, dari tahun 1914 hingga tahun 1918. Perang diawali dari Austro-Hungaria yang mengumumkan perang kepada Serbia karena tuduhan pembunuhan Pangeran Franz. Jikalau saja mereka tidak menerapkan sistem aliansi tentu saja perang tersebut tidak akan sebesar yang terjadi kemudian. Serbia akhirnya meminta bantuan ke Rusia.Tidak mau kalah, Austro-Hungaria juga meminta bantuan ke big brother Jerman. Jerman yang senang mendapatkan tawaran tersebut, akhirnya menabuh genderang perang ke Rusia juga. Ketika Perancis yang saat itu ikut-ikutan memobilisasi tentara untuk membantu Rusia, Jerman pun mendeklarasikan perang kemudian terhadap Perancis. Jerman memiliki rencana untuk memukul habis Perancis terlebih dahulu sebelum mereka berangkat ke medan perang. Berterimakasihlah kepada letak geografis Belgia (sekutu Inggris) yang memotong Jerman dan Perancis, terpaksa Jerman harus melewatinya dengan berharap Inggris tidak ikut-ikutan perang. Naas, harapan Jerman pupus, 4 Agustus 1914 Inggris ikut turun ke medan perang.


Di dataran Eropa, Perang Dunia Pertama terbagi menjadi dua front, Barat dan Timur (Jerman). Selain itu, perang tersebar di bebapa wilayah lain di dunia seperti Timur Jauh (China, Jepang), Atlantik Utara, Afrika, Asia Tengah dan Timur Tengah. Hal tersebut diakibatkan dari ekspedisi negara-negara Eropa tersebut yang kemudian memiliki jaringan luas terhadap wilayah-wilayah tadi, misalnya jajahan atau pangkalan militer. Di Timur Tengah, Kerajaan Turki Ustmani ikut perang di sisi Jerman, November 1914 (lucunya, di Turki hanya 5 orang yang tahu tentang hal ini). Sayangnya, sebelum sampai Eropa, Pasukan Ustmani dihadang di Terusan Suez dimana mereka menempuh jalur perjalanan.

Ilustrasi. http://zonelove.yu.tl/perang-dunia-iii-dampak-efek-bagi-dunia.xhtml

Perang ini diakhiri dengan kekalahan Jerman dan sekutunya. Menurut Jim Pipe (Pipe, p. 145) ada lima alasan mengapa Sekutu memenangkan peperangan:

1.   Mereka bekerja sebagai tim yang efektif, membagi kekuatan satu sama lain. Sedangkan pihak Central Power hanya mengandalkan Jerman sebagai kekuatan.

2.   Ketika keadaan memburuk di kedua belah pihak, Amerika datang sebagai penyelamat. Dengan bantuan dana dan pasukan, keadaan menjadi berubah membuat Jerman terpojok.

3.   Dalam tahun-tahun terakhir perang, kekuatan industri perang Sekutu memberikan kontribusi jauh lebih banyak ketimbang Jerman.

4.   Sekutu menang perang karena senjata besar mereka.

5.   Tahun terakhir perang mereka mendominasi perang udara.


Pada tahun 1918 gencatan senjata dilaksanakan yang berakhir pada berhentinya perang. Namun, walaupun gencatan senjata telah dilaksanakan pada November 1918, namun perjanjian resmi Versailles baru bisa dibentuk pada 28 Juni 1919. Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson juga membuat pidato terkenal yang dikenal sebagai 14 Point of Speech.  Pidato ini juga termasuk pendirian Liga Bangsa-Bangsa supaya Eropa dan dunia tidak jatuh ke perang semacam itu lagi.


2.   Perang Dunia Kedua

Perang Dunia Pertama telah usai, namun Inggris dan Perancis diliputi perasaan balas dendam terhadap Jerman. Di negara mereka terdapat desakan semacam “Gantung Kaisar (Jerman)” dan “Peras Jerman sampai berdecit” (agak sulit menjelaskan kata Pips Squeak). Perasaan tersebut pada akhirnya dilampiaskan terhadap perjanjian Versailles. Perjanjian tersebut seakan-akan menjadikan Jerman sebagai pihak paling bersalah dalam perang tersebut dengan membebankan ganti rugi reparasi perang sebesar £ 6.600.000.000[1].


Keadaan ini menjadikan para tentara Jerman geram. Bagaimana mungkin mereka berperang mati-matian di garis depan selama 4 tahun kemudian hanya dikalahkan oleh perjanjian yang tidak berimbang? Mereka tidak merasa kalah dalam perang, tapi ditikam oleh politisi dalam negeri ketika pulang dari perang.


Jerman akhirnya mengatasi permasalahan ekonomi dengan cara mencetak uang-uang baru. Namun hal tersebut menimbulkan inflasi di masyarakat. Untuk membeli 2 lapis roti saja dibutuhkan segerobak uang kertas. Hal tersebut adalah dampak perjanjian Versailles yang menurut beberapa kalangan sangat tidak adil dan  memberatkan Jerman. Akhirnya keadaan Jerman yang carut marut di dalam negeri membuat sosok Hitler bergerak hingga partai Nazinya kembali menimbulkan peperang 20 tahun kemudian yaitu Perang Dunia Kedua. Padahal Perang Dunia Pertama dijuluki The War to End All Wars.


Perang Dunia Kedua dimulai ketika Jerman menyerbu kota Danzig, Polandia pada 1 September 1939. Bersamaan dengan itu Uni Soviet, Inggris dan Perancis mendeklarasikan perang terhadap Jerman. Perang ini menyebar ke Asia ketika Jepang memulai serangan ke Pearl Harbor, Amerika Serika pada 7 Desember 1941. Serangan tersebut memaksa Amerika Serikat untuk terjun ke medan perang memerangi Jerman, Jepang dan Itali yang pada saat itu beraliansi. Andrew Heywood (Global Politics, 2011, p. 33) mengungkapkan empat penyebab terjadinya Perang Dunia Kedua, yaitu:

1.      Perjanjian pada Perang Dunia Pertama

2.      Krisis Ekonomi Global ditandai dengan kejatuhan Wall Street pada Oktober 1939

3.      Ekspansionisme Nazi, Jerman

4.      Ekspansionisme Jepang di Asia


Perang Dunia Kedua di Eropa berakhir pada Mei 1945 dengan menyerahnya Jerman. Sedangkan di Asia, perang berakhir pada Agustus 1945 setelah dijatuhkannya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki. Perang ini menghasilkan organisasi internasional yang kita kenal sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

3.   Perang Dingin

Sejak 1917, Uni Soviet telah melakukan revolusi dengan ditandai jatuhnya Kekaisaran (Tsar) Rusia. Revolusi tersebut dilakukan orang-orang Bolsevik yang menghendaki sebuah tatanan komunis bagi negara-negara di dunia. Awalnya hal ini tidak banyak berpengaruh. Namun pasca Perang Dunia Kedua usai, pertempuran ideologi mulai signifikan. Hal ini ditandai dengan perbedaan ideologi oleh dua kekuatan besar dunia yaitu Amerika dengan liberalismenya yang menguasai Barat dan Uni Soviet dengan komunismenya yang menguasai Timur.


Awalnya perang ini dimulai dengan perebutan Jerman sebagai negara yang kalah perang oleh Soviet (Front Timur) di satu pihak dengan Amerika, Inggris serta aliansinya (Front Barat) di lain pihak. Perebutan ini diakhiri dengan pembagian dua Jerman, yaitu Jerman Timur (Komunis) dan Jerman Barat (Liberalis). Perang dingin semakin runcing ketika Amerika membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) pada 1949 dan  Rusia membentuk Warsaw Pact pada 1955.


Perang dingin ini ditandai dengan adanya rivalitas teknologi dan perang proxy. Perang dingin kemudian menjadi panas ketika terjadi Perang Korea (1950-1953) dan Perang Vietnam (1964-1975) serta Krisis Misil Kuba (1962). Perang ini kemudian berakhir dengan ditandai oleh runtuhnya tembok Berlin pada 9 November 1989.

Daftar Pustaka
Heywood, A. (2011). Global Politics. China: Palgrave Macmillan.
Pipe, J. (n.d.). World War One A Very Peculiar History. Brighton: Salariya Book Company Ltd.
Kenshanahan, A. (2015, Agustus 13). Home. Retrieved November 3, 2015, from Abroadlythinking: http://abroadlythinking.blogspot.co.id/2015/08/e-book-review-world-war-one-very.html


[1] Setara kira-kira US$380 miliar dan biaya tersebut jika dibayarkan baru bisa lunas 3 Oktober 2010, sekitar 92 tahun setelah perang berakhir.

3 comments:

  1. perang dunia pertama dan kedua berpusat di Eropa

    ReplyDelete
  2. Memang sudah jadi kebiasaan hitler untuk menjadi pengrusuh dan membunuh para yahudi karena menganggap Arya paling hebat, wadidawe fasis

    ReplyDelete

Powered by Blogger.