Nasi Goreng Babat Semarang Enak di Jakarta Ada di Warung Tahu Gimbal Pak Yono



Sebagai orang yang pernah tinggal 7 tahun di Semarang, rasa kangen akan kuliner khas kota tersebut kadang menyeruak. Salah satunya adalah kuliner nasi goreng babat yang melegenda.

Terakhir kali saya mencicipi makanan tersebut di Semarang adalah di Warung Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok medio 2016. Saking terkenalnya nasi goreng ini, saya pun harus antre sejam untuk mendapatkan sepiring nasgor yang dicampur babat tersebut.

Bahkan, eks Mendag Enggartiasto Lukita pernah menyebut nasi goreng babat Pak Karmin merupakan nasgor terenak sedunia saking lezatnya. Saya setuju dengan pendapatnya.

Sayangnya, kabarnya Pak Karmin hanya punya 2 cabang warung nasgor babat dan itu pun lokasinya sama-sama di Semarang. Artinya, saya mesti ke Semarang jika ingin merasakan nasi goreng babat dengan rasa yang sama. Padahal saya sudah tidak tinggal di kota ini (lagi).

Sejak tinggal di Jakarta pada 2018, saya sudah berusaha mencari nasi goreng babat (minimal) dengan rasa serupa. Saya susuri warung-warung yang punya menu kuliner tersebut untuk dicicipi.

Daerah penelusuran saya mulai dari warung di daerah Pasar Minggu hingga Tebet. Namun, saat piring nasgor babat racikan warung-warung tersebut disajikan di depan saya, warnanya seperti nasi goreng kebanyakan dan aroma babatnya kurang terasa. Ada 2 unsur yang hilang di menu itu.

Masih kurang puas, saya pun pernah makan nasgor babat di mal di daerah Pejaten. Nasgor babat dijual bersama banyak menu lain di pujasera. Seperti yang sudah diprediksi, rasanya sangat jauh dari yang sudah pernah saya makan di Semarang. Maklum, koki pujasera memang tidak didesain untuk spesialis membuat 1 makanan saja, jadi wajar kalau rasanya justru nano-nano, tidak ngalor dan tidak ngidul.

Saya sempat putus asa mencari nasi goreng babat Semarang yang enak di Jakarta. Rasanya tak mungkin. Dari hasil diskusi dengan jurnalis food di kantor, saya menemukan teori bahwa rasa makanan daerah memang tak akan sama bila sudah dimasak di daerah lain. Itu karena, makanan daerah tersebut mungkin dibuat dari bahan yang memang hanya ada dari daerah tersebut.

Padahal saya pikir babat dan kecap manis yang jadi bahan dasar nasgor babat ada di semua daerah. Akan tetapi, babat dan kecap manis seperti apa yang digunakan untuk bikin nasgor babat enak mungkin hanya tangan-tangan lihai yang tahu.

Sampai suatu ketika, saya iseng mencari kuliner Semarang lain di Jakarta yakni tahu gimbal. Ini adalah penganan layaknya ketoprak yang berbahan dasar tahu dicampur lontong dan sambal kacang. Bedanya, ada Gimbal di penganan ini yang terbuat dari adonan tepung dicampur udang segar lalu digoreng seperti bakwan. Rasanya gurih, apalagi dipadukan dengan sambal kacang yang manisnya khas.

Karyawan Pak Yono meracik tahu gimbal pesanan saya.

Pencarian saya tersebut jatuh ke Tahu Gimbal Semarang Pak Yono di Jalan RS Fatmawati Nomor 33, Pondok Labu, Cilandak, Jaksel. Bermodal Google Map, saat sampai di lokasi warung yang terletak di pertigaan Jalan Fatmawati itu, saya melihat ada tulisan "Tersedia Nasi Goreng Babat" di banner kedai.

Melihat tulisan itu, selain beli tahu gimbal, tanpa pikir panjang saya pun pesan 1 bungkus nasgor babat. Tahu gimbal pesanan saya dibuat oleh seorang mas-mas yang sepertinya karyawan di sana. Sedangkan, nasgor babat langsung diracik Pak Yono.

Kabarnya Pak Yono sudah jualan Tahu Gimbal di Jakarta sejak 2008. Ia mengaku awalnya jualan di Yogyakarta. Kini kedai lamanya di Kota Pelajar itu memang masih ada dan namanya sama, Tahu Gimbal Pak Yono. Hanya saja, Yono kerabatnyalah  yang berjualan di sana. Lalu kenapa Pak Yono kini jualan tahu gimbal dan nasgor babat di Jakarta?

"Nyoba aja, Mas," kata dia. Berjualan lebih dari satu dekade memang sudah tidak bisa dibilang percobaan. Bertahan menjajakan tahu gimbal dan nasgor selama itu di ibu kota ini berarti ada pelanggannya. Dan memang, warung milik Pak Yono punya penikmatnya sendiri, seperti saya.

Saya bilang ke Pak Yono, saya datang dari Kecamatan Pasar Minggu ke Cilandak berjarak 20 menit hanya untuk ke tempatnya. Tapi, kata dia itu belum seberapa. Ia mengaku pelanggannya ada yang berasal dari Tangerang jauh-jauh datang ke tempatnya hanya untuk beli Tahu Gimbal.

"Katanya dia pernah sekolah di Semarang, terus pindah ke Jakarta," tutur Yono. 

Pak Yono meracik nasgor babat. 
Perbincangan dengan Pak Yono begitu hangat. Bahkan, seorang pelanggannya yang orang Semarang pun sempat berbagi cerita soal kuliner-kuliner Semarang di Jakarta. Kedatangan saya ke kedai Pak Yono saya akhiri dengan membawa bungkusan seporsi tahu gimbal dan nasgor babat.

Penasaran dengan rasanya. Saya buka bungkusan nasgor babat buatan Pak Yono di indekos tempat saya tinggal di Jakarta. Dari tampilan dan bungkusnya saja, saya sudah tahu nasi goreng ini enak dan mendekati apa yang saya makan di Semarang.

Pertama, tampilan nasi goreng ini agak berwarna kehitaman. Artinya, babat segar yang belum dikerik memang menyatu dengan nasinya, tidak sekadar topping atau tambahan belaka. Aromanya babat pun langsung memenuhi kamar 3x3 yang saya tempati ini.

Kedua, nasgor babat itu dibungkus dengan kertas nasi yang di dalamnya diberi alas daun pisang. Yang harus Anda tahu, Nasi Goreng Babat Pak Karmin di Semarang, walaupun disajikan di atas piring, tetap saja di atasnya akan diberi alas daun pisang. Percayalah, alas daun pisang bisa menambah cita rasa dan aroma makanan.

Sendokan pertama nasi goreng babat Pak Yono meluncur ke mulut saya. Rasanya 11/12 dari nasgor babat Pak Karmin Mberok. Bravo. Ini yang saya cari selama ini di Jakarta.

Babatnya begitu gurih dan dominan di rasa masakan. Rasa manis bercampur gurih di nasgor ini pun khas. Orang Semarang adalah salah satu penggemar rasa manis dalam masakan, dan Pak Yono meraciknya dengan pas.

Nasgor babat Pak Yono yang sedap.

Babat dalam nasgor Pak Yono rasanya menyatu dengan nasi. Teksturnya yang kenyal membuatnya mudah dikunyah ketimbang Anda memakan nasi goreng kambing. Rasanya pun lebih gurih karena babat berasal dari sapi.

Potongan babat yang banyak pun membuat Anda bakal selalu mengunyahnya dalam satu sendokan.  Kalau ingin melihat seberapa banyaknya potongan babat dalam nasgor seporsi, Anda bisa melihat saat Pak Yono meracik masakan ini. Pasti Anda bakal geleng-geleng sendiri.

Babat yang dipotong Pak Yono saat meracik nasgor tersebut untuk seporsi sekira lebar telapak tangan saya. Babatnya pun segar dan tampak bersih. Anda juga bisa menambahkan iso (usus sapi) selain babat. Akan tetapi saya pribadi tidak terlalu suka dan familiar dengan jeroan tersebut, jadi saya minta Pak Yono tak memasukannya.

Potongan babat yang banyak dalam nasgor seporsi.

Tak cuma babatnya yang banyak, porsi nasi goreng ini juga sama banyaknya. Saya bahkan bisa menjadikan seporsi nasgor Pak Yono untuk dua kali makan. Tak heran kalau tagline warung Pak Yono "Enak di mulut, kenyang di perut". Porsi yang banyak ini bagi saya memuaskan sekaligus menjadi kelebihan nasgor Pak Yono dibanding nasgor Pak Karmin. Sangat cocok untuk anak kosan.

Dalam paket penjualan seporsi nasgor babat (udah kayak jualan barang elektronik aja, hehe), Pak Yono akan memberikan acar dan kerupuk. Bedanya bukan kerupuk biasa, melainkan keripik emping yang rasa gurih dan asinnya cocok dipadupadankan dengan nasgor yang dominan rasa manis itu.

Bicara harga, Pak Yono membanderol nasgor babat seporsi sebesar Rp 25.000. Harga tersebut terbilang moderat untuk makanan yang tergolong enak dan langka di Jakarta ini. Apalagi porsinya banyak. Dibandingkan dengan nasgor babat ala pujasera mal yang harganya di atas 40 ribu, tentu saja nasgor Pak Yono lebih worth to pay and try.

Gimbal yang berasal dari udang segar di Tahu Gimbal Pak Yono.

Oh iya, menu utama di warung Pak Yono, tahu gimbal, justru dibanderol lebih murah. Harga seporsinya Rp 22.000. Gimbalnya berasal dari udang segar nan gurih. Penganan ini cocok buat Anda yang ingin makan siang tapi tidak dengan nasi.

Penasaran dengan nasgor babat di warung Tahu Gimbal Pak Yono? Datang saja. Warung tersebut buka setiap hari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Setelah Anda makan nasgor ini, saya jamin Kali Mberok dan Pasar Johar, Semarang, akan tampak dari hiruk pikuk ibu kota.

Kalau ada nasi goreng babat enak lain di Jakarta, kamu boleh berita tahu di kolom komentar, yes.

No comments

Powered by Blogger.