5 Hal yang Kita Lakukan Tanpa Sengaja Selain Menyiram Air Keras ke Muka Orang



Sejatinya saya sudah tenang terbebas dari pekerjaan setelah pukul 15.00 WIB sore kemarin. Tapi kabar buruk menerpa malam harinya kala berita tentang sidang tuntutan penyerang Novel Baswedan muncul. Saya jadi susah tidur karena harus menamatkan serial drama Korea resah dengan berita itu.

Kabarnya, polisi yang menyerang Novel dengan air keras saat hendak ke masjid itu dituntut 1 tahun penjara. Sebuah hukuman ringan untuk perilaku yang mencederai tubuh korban dan citra hukum di Indonesia.

Lucunya tuntutan yang cuma setahun bui itu didasarkan atas tindakan pelaku yang sudah minta maaf dan menyesal <-- ini nenek-nenek salto juga bisa. Keringanan hukuman juga diberikan lantaran pengabdiannya di institusi tempatnya bekerja. Terlebih, jaksa menyebut, pelaku tidak ada niat untuk melukai korban. 

Wai, wai, wait, WHAT? Kok bisa? Begini kata jaksa.

"Jadi gini Pasal 355 (dakwaan primer) dia harus mempersiapkan untuk melukai orang itu sudah ada niat dari awal sedangkan di fakta persidangan dia tidak ada niat untuk melukai tapi hanya ingin memberikan pelajaran kepada seseorang yaitu Novel Baswedan, alasannya dia (Novel) lupa dengan institusi, menjalankan institusi (Polri)."
 

Lewat pembelaan alasan tersebut, otak orang normal pasti akan berpikir bagaimana mungkin bawa air keras dan menyantroni seseorang di pagi buta disebut tak ada niatan melukai? Mungkinkah pelaku tak sengaja nemu air keras di jalan lalu terpikir untuk "memberi pelajaran" menggunakan benda berbahaya itu? 

Dari sekian ocehan warganet yang saya abaikan dan anggap tak relevan selama ini, baru kali ini saya harus setuju banyak hal dengan mereka. Misalnya:
Ini kata warganet versi tidak sengaja itu kalau melempar sesuatu, lalu kebetulan ada orang yang lewat, kena. Nah, kalau ini target yang disasar yang kena. Gimana brow menurutmu?
Ada juga yang bilang kalau menyesal itu enggak buron lebih lama daripada masa hukumannya. Hmm, betul juga ya?
Elon Musk saja sampe ketawa guling-guling. Kamu juga, enggak?

Herannya jaksa penuntut pelaku penyiraman air keras tersebut memberikan alasan gamblang atas penuntutannya yang lebih mirip pembelaan. Ini jaksa atau pengacara, sih? 

Jaksa di drama Korea While You Were Sleeping saja tidak sedrama ini. Padahal pemeran tokoh jaksa Jung Jae Chan (Lee Jong Suk) di serial itu sering molor pas sidang sesuai judulnya. Eh, bener enggak, sih, ceritanya begitu? Hehe, bercanda, Bosque. Enggak begitu ya ceritanya, baiknya ditonton sendiri saja.

Jaksa Jung Jae Chan dalam serial drama Korea While You Were Sleeping.


Namun demikian harap maklum. Namanya juga tak sengaja lempar air keras kena orang. Mau bagaimana lagi. Enggak sengaja ala negeri +62 kan banyak versinya. Berikut lima hal lain yang mungkin kita lakukan secara tak sengaja selain menyiram air keras ke muka orang. Nomor 3 bikin kamu geleng-geleng kepala.

1. Jatuh Cinta


Namanya jatuh cinta, kadang-kadang orang tak berniat melakukannya. Tahu-tahu suka, padahal tak jelas sebabnya.

Bisa jadi bertepuk sebelah tangan, tapi tetap saja jatuh cinta. Dilarang pun akan tetap sama. Seperti kutipan di drama Korea tontonan saya, "(Jatuh cinta) ini bukan sesuatu yang bisa kukendalikan."

2. Menghamili Anak Orang


Biasanya, kalau bukan pemerkosa biadab, kehamilan yang tak diinginkan terjadi karena khilaf. Sudah "diujung" tapi malah bablas mantav-mantav. Ya, begitu jadinya. 

Gimana yang sudah merasakan? Benar, enggak?

3. Teringat Mantan


Mantan itu seperti hantu yang kita enggak ingin dia muncul, tapi masih suka terlihat sekelebat di alam pikiran. Ingin rasanya menghapus tentangnya, tapi memori sudah terpatri.

Ya sudah, direlakan dan ikhlaskan saja. Kalau belum bisa, sini saya bantu. Mau enggak? Catatan: khusus cewek.

4. Ditikung Teman


Ceritanya kamu mengenalkan gebetan yang sudah dekat ke seorang teman di tempat tongkrongan. Pamerin doi sambil memperlihatkan fotonya yang ada di feed IG.

Sebulan kemudian temanmu bilang dia baru saja jadian. Entah kebetulan, kok gebetanmu bilang hal yang serupa. Terus doi tanya, "Eh, kamu kenal si X enggak?" 

Kamu pun penasaran menjawab pertanyaan gebetan dengan tanya, "Lho, kok kamu kenal? Dia teman aku". Ia menjawab lugas, "Iya, aku sekarang pacaran sama dia. Makasih ya udah ngenalin."

Fenomena ini juga biasanya buah dari ketidaksengajaan perilaku kita.

5. Menyakiti Seseorang karena Menganggapnya Teman


Lho, bukankah harusnya orang itu senang kalau dianggap teman? Berarti dia diakui dong eksistensinya. Kok bisa sakit hati dianggap teman?

Iya, bisa saja. Bayangkan dia bilang gini, "Aku suka sama kamu." Terus kamu jawab, "Maaf yah, kita temenan ajah." 

Sakit enggak, kira-kira?

***

Sumber foto: 
- Twitter: @rarasekar
- Pinteres: MinSu91

No comments

Powered by Blogger.