Menafsir kata ‘SIAP’ AHY yang Sebenarnya

 

Ajang pencarian cawapres yang ditunggu-tunggu sudah selesai. Setelah selama kurang dari sebulan masyarakat diajak main tebak-tebakan cawapres yang tidak berhadiah, masing-masing capres sudah sah dengan cawapresnya masing-masing. Jokowi sama Ma’ruf Amin dan Prabowo sama Sandiaga Uno. Kira-kira sudahkah mereka SIAP?

Sesiap-siapnya kedua pasangan calon tersebut, sosok yang menurut saya paling SIAP se-Indonesia-eun adalah AHY. Walau akhirnya tidak terpilih menjadi cawapres, meski Bapaknya sudah ikut membantu, AHY terlihat selalu SIAP sambil hormat tegak lewat baligho-baligho yang terpasang di sejumlah titik kota-kota besar. Yang selalu SIAP begitu pasti jadi mantu idaman setiap mertua.

Bukan main lho SIAP-nya AHY ini. Dilansir dari merdeka.com, biaya pemasangan baligho “SIAP” AHY ini ditaksir sebesar Rp 78,750 miliar sebulan untuk 63 titik lokasi. Lantas, berapakah jumlah pabrik kerupuk yang bisa dibeli dengan ongkos baligho itu? Tapi kita di sini tidak untuk berpusing-pusing menghitung itu.

Melalui tulisan ini, dengan berpegang teguh pada fungsi pers sebagai media ‘informasi, pendidikan, kontrol sosial dan hiburan’ masyarakat, saya mencoba menafsir kira-kira AHY sebenarnya ‘SIAP’ untuk apa? Lets check this out.

SIAP Kalah
 
Dalam setiap kompetisi tentu selalu ada pihak yang menang dan kalah. Tidak terkecuali dalam kompetisi pemilihan cawapres.

Sebelumnya AHY sudah berusaha memberikan kode-kode pasang baligho dan menggelar orasi-orasi kebangsaan. Bapaknya pun juga sudah rela sepik-sepik mengajukan koalisi partai Demokrat dengan Gerindra sambil menyodorkan namanya.

Namun kalau garis nasib sudah dibentangkan, bagaimana mau dikata. Meskipun AHY sudah berusaha semaksimal mungkin agar namanya dipilih menjadi cawapres, kalau tidak jodoh, ya sulit. Maka dari itu, “SIAP” dalam baligho AHY bisa jadi ia “SIAP” kalah atau tidak dipilih dalam bursa nama cawapres.

SIAP Baris Berbaris
 
Bukan tidak mungkin AHY yang lahir dari rahim Tentara Nasional Indonesia ini sebenarnya sedang ‘SIAP’ melakukan baris berbaris. TNI kan disiplin dalam melakukan baris berbaris. Hal ini bisa dimaksudkan untuk mempersiapkan momentum bahwa sebentar lagi kita akan merayakan kemerdekaan RI ke-73.

Barangkali AHY, dengan rasa nasionalisme dan esprit de corps yang tinggi, masih suka melakukan baris-berbaris meski sudah pensiun dini dari TNI. Jangankan AHY, lihat saja anak-anak SMA yang ikut Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Saat ini mereka pun sedang rajin-rajinnya latihan baris-berbaris untuk mempersiapkan upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus nanti.

Para anggota Paskibra pasti butuh contoh baris berbaris yang baik dan gestur AHY dalam baligho mengisyaratkan itu. Badan tegak, dada busung, perawakan ideal, dan pandangan ke depan untuk menatap masa depan yang cerah. Bagi yang belum tahu, bisa jadi dalam beberapa poster yang hanya tampak setengah badan, sebenarnya AHY sedang jalan ditempat ketika difoto.

Kalau AHY melakukan baris-baris dengan baik, bukan tidak mungkin anak-anak muda anggota Paskibra itu akan bilang, ‘AHY panutanq’.

SIAP Merayakan Ulang Tahun
 
Kata siapa ulang tahun tidak perlu dipersiapkan? Harus bosqu. Apalagi kalau ulang tahun itu dirayakan oleh orang penting seperti AHY, pasti di perayaannya banyak yang datang. Kan, paling tidak daftar tamu undangan, konsumsi, dan hiburan perlu dipersiapkan.

Seperti kita ketahui bersama, pada Jumat (10/8) AHY genap berusia 40 tahun. Usia 40 tahun, menurut sebagian orang, dipercaya menjadi indikator sukses tidaknya seseorang karena telah mencapai puncak kehidupan. Alhamdulillah, di ulang tahunnya yang ke-40 itu, AHY sudah sukses tidak menjadi cawapres.

SIAP, Pak Haji!
 
Oh, ternyata AHY sudah ‘SIAP’ menyempurnakan rukun agamanya. Menurut rencana AHY akan berangkat ke Mekah pada 15 Agustus mendatang untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya. AHY mengaku sudah mempersiapkan rencana ibadah hajinya sejak jauh-jauh hari.

Oke, Siap, Pak (calon) Haji AHY! Hati-hati di perjalanan. Semoga pulang ke Indonesia menjadi haji yang mabrur, bukan yang bisa mabur (jawa, baca: terbang) nanti khawatir tetangga di rumah pada takut.

No comments

Powered by Blogger.