Serba-serbi
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Artikel di Koran
Menulis
merupakan kegiatan pencurahan pikiran yang di realisasikan dalam bentuk
tulisan. Menulis memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah tulisan tersebut
bisa memberikan pencerahan kepada orang yang membacanya. Ketika orang dapat
tercerahkan ketika membaca tulisan kita, maka dapat dikatakan tulisan kita
bermanfaat bagi khalayak.
ilustrasi: www.bintang.com |
Supaya tulisan
tersebut di baca banyak orang, kita memerlukan media. Media yang paling populer
yang membuat tulisan kita cepat tersebar
dan mendapatkan pembaca adalah media koran/surat kabar. Walaupun di zaman
modern ini media mulai beralih ke bentuk elektronik, namun media cetak seperti
koran masih mendapatkan hati tersendiri dari para pembacanya. Maka dari itu, menulis di
koran menjadi penting bagi kita yang ingin memberikan pencerahan bagi
masyarakat.
Namun
terkadang menembus media koran, baik
nasional maupun regional tidaklah mudah. Agar layak muat, tulisan kita perlu
memenuhi standar tertentu. Oleh karena
itu kita perlu memperhatikan hal-hal tertentu yang merupakan kaidah penulisan
di koran.
Bagi Anda yang
ingin menulis di koran, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis
artikel di Koran:
1.
Judul
Judul adalah
kesan pertama pembaca untuk memutuskan apakah tulisan kita akan dibaca lebih
lanjut atau tidak. Usahakan gunakan judul yang menarik perhatian.
Gunakan judul
yang singkat maksimal enam kata. Judul yang terlalu panjang di koran menjadikan
orang tidak penasaran dan malah membuat kesan pertama tulisan menjadi tidak
menarik. Misalnya penulisan judul seperti “Pengaruh Perbedaan Ideologi Terhadap Hubungan
Hamas dan Fatah di Palestina” perlu kita hindari. Judul tersebut mungkin bagus jika
digunakan sebagai tulisan akademik, namun tidak untuk koran. Koran tidak bisa menerima judul yang
terlalu panjang dan formal. Anda bisa mengubah judul di atas dengan misalnya
“Beda Ideologi dan Hubungan Hamas-Fatah”.
Kadang
menggunakan judul unik dan singkat malah membuat pembaca semakin penasaran
sehingga ingin membacanya. Pernah suatu pada kolom opini Koran Sindo, seseorang hanya mencantumkan judul “Anjing”. Hanya
satu kata judul tersebut dan cukup membuat orang ingin mengetahui isi tulisan
selengkapnya. Hal tersebut membuktikan
bahwa judul yang pendek tidak selalu buruk.
Judul yang
muncul di koran juga kadang sedikit nyeleneh.
Misalnya “Menyiapkan Kodok Rebus” tulisan Kartono Mohamad pada Kolom Opini Harian Kompas (23/9/2015). Walaupun
begitu, judul tersebut harus tetap merepresentasikan isi tulisannya. Jangan
sampai kita menulis judul bagus dan dahsyat, tulisannya malah kopong tidak ada isinya.
2.
Konten
Konten adalah
raja. Mungkin kalimat tersebut adalah prinsip umum dalam tulisan. Percuma saja
jika tata bahasa dan penuturan Anda bagus kalau kontennya kosong. Justru yang bisa
memberikan pencerahan bagi masyarakat ketika Anda membuat artikel di koran
adalah bobot konten atau materi yang Anda tuliskan.
Setidaknya Anda
perlu memiliki gagasan-gagasan baru bagi tema-tema yang aktual. Kalaupun ide
Anda tidak sepenuhnya baru, setidaknya dengan kembali menuliskan ide tersebut
masyarakat bisa tergerak untuk melakukan sesuatu setelah membaca tulisan Anda.
Kalau perlu
setiap gagasan perlu dilengkapi dengan solusi yang solutif, tidak utopis. Hal
inilah yang nantinya akan diaplikasikan oleh pembaca tulisan Anda. Hindarilah
konten tulisan yang tidak solutif dan hanya menyerang pihak-pihak tertentu
saja.
3.
Penuturan
Setiap penulis
harus memiliki kemampuan penuturan yang baik. Minimal ketika orang membaca
tulisan Anda, orang tersebut bisa menangkap apa yang Anda tuliskan. Cara
mengeceknya cukup mudah, Anda bisa meminta teman-teman Anda membacanya kemudian
minta komentarnya.
4.
Tata Bahasa
Fungsi media
massa salah satunya adalah sebagai media edukasi masyarakat. Oleh karena itu,
penggunaan cara berbahasa yang baik dan benar dalam menulis artikel koran
menjadi sebuah hal wajib agar tata bahasa dalam tulisan kita tidak menyesatkan
para pembaca.
Kendati
demikian, bahasa dalam koran perlu membumi, tidak boleh diketahui oleh pihak
tertentu saja. Ibaratnya mulai dari pejabat hingga pedagang asongan di terminal
harus bisa menangkap cara Anda berbahasa dalam tulisan tersebut. Karena sasaran
pembaca media koran adalah khalayak universal, bukan kalangan tertentu.
Kalaupun Anda menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami, berilah
penjelasan pada bagian atau kalimat selanjutnya.
5.
Sistematika
Seperti Anda
sedang bercerita, cerita yang Anda sampaikan haruslah terstuktur dan
sistematis. Orang tidak akan mengerti tulisan Anda ketika cerita yang Anda
sampaikan loncat kesana-kemari. Anda bisa menerapkan sistematika tulisan
deduktif (dari umum ke khusus) maupun induktif (dari khusus ke umum).
Pada intinya
tulisan Anda terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup. Pertama,
Pembuka bisa diisi dengan sebuah pertanyaan, pernyataan, data, kutipan, fakta
unik atau kejadian yang bisa membuat pembaca ingin membaca lebih lanjut. Selain
itu, pembuka bisa menjadi tesis dasar atau latar belakang mengapa tulisan
tersebut dibuat. Kedua, isi kebanyakan
adalah pemaparan yang ingin kita sampaikan. Usahakan dalam menulis isi disertai
dengan data atau fakta yang bisa memperkuat argumen kita. Ketiga, penutup bisa
berisi ajakan, simpulan, kritikan dan yang terpenting solusi terhadap
permasalahan yang sedang kita bahas.
6.
Koherensi
Masih lanjutan
dari sistematika, koherensi atau keterhubungan antar paragraf atau kalimat
sangatlah penting. Cara mengeceknya mudah sekali, Anda tinggal mengamati
kalimat dan paragraf tersebut. Kemudian setelah itu bertanyalah pada diri
sendiri, “Apakah ada hubungan sebab-akibat, saling mendukung, atau saling
terkait antar kalimat dan paragraf tersebut?”
7.
Paragraf
Jangan menulis
paragraf yang terlalu panjang. Koran berisi kolom-kolom memanjang ke bawah
dimana ketika kita menulis paragraf yang terlalu panjang, pembaca akan pusing
karena satu paragraf yang kita tulis tidak kunjung berhenti. Hal ini juga akan
merusak unsur estetika dalam penulisan di koran.
8.
Selera Redaksi
Menulis di koran
tidak boleh sekehendak hati. Tulisan kita bisa saja bagus. Akan tetapi kalau
redaksi tidak suka karena kita menyerang pihak tertentu dalam tulisan, tetap
saja tulisan tersebut sulit dimuat. Jika
seperti itu, kesannya seperti kita harus mengikuti
pihak yang didukung redaksi ya? Tentu saja tidak selalu. Kita bisa memberikan
kritik dan serangan terhadap suatu pihak, akan tetapi usahakan sesuai dengan porsinya. Sampaikanlah
dengan baik sehingga tulisan tersebut terlihat seakan tidak sedang menggurui,
menyerang atau mengkritik pihak yang sedang ingin kita kritik.
9.
Hindari Serangan terhadap SARA
Suku, Agama, Ras
dan Antargolongan (SARA) adalah isu yang cukup sensitif, sehingga media
sekaliber koran akan berhati-hati
dalam menerbitkan tulisan yang cenderung bisa
menimbulkan konflik.
10.
Ikuti Ketentuan yang Diberikan
Tulislah sesuai
ketentuan yang diberikan. Misalnya koran menyuruh kita menulis 400-500 kata,
maka jangan menulis lebih atau kurang dari itu. Kemudian, jika koran
mensyaratkan untuk mengirimkan dokumen tertentu, ikutilah sesuai yang
diinstruksikan. Hal ini cukup penting karena koran tidak akan menerima berkas
atau tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan, walaupun tulisan kita secara
substantif sudah bagus. Editor pertama kali akan menyisihkan tulisan yang tidak
sesuai dengan ketentuan. Contoh ketentuan/kriteria umum yang diberikan Kompas pada penulisan rubrik opini.
11.
Hal-hal pendukung
Koran biasanya
menerima artikel yang dikirim melalui surat elektronik (surel). Oleh karena itu,
tulislah surel secara formal, jangan biarkan badan surel kosong dan hanya
melampirkan berkas yang diminta. Karena pada dasarnya editor yang menerima surel
kita juga bisa menilai kualitas tulisan kita dari cara kita menulis surel.
Kemudian
perhatikan etika dalam menulis. Tulisan kita tidak boleh berasal dari hasil
plagiat, saduran atau sekadar kompilasi. Selain itu, ketika kita mengirim
tulisan, jangan pernah mempublikasikannya dimanapun atau mengirimkannya ke
media lain sebelum kita yakin tulisan tersebut tidak dimuat di koran tersebut.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam menulis artikel di koran. Selamat
mencoba!
sangat membantu.. terima kasih
ReplyDelete