Narasi
Gara-gara Laptop Baru
Peringatan! Tulisan ini akan menjadi tulisan paling tidak penting se-jagad raya.
Netbook lama saya secara resmi dinyatakan rusak dan tidak bisa digunakan lagi sejak pertengahan Februari 2016 lalu. Masih terkenang saat-saat dimana saya menghabiskan waktu dengannya. Saya bisa berjam-jam menonton film, menulis hingga main game menggunakan netbook tersebut. Alhamdulillah, selama ini netbook tersebut sangat membantu saya mengerjakan tugas-tugas dari SMP hingga menginjak bangku perkuliahan. Netbook tersebut juga telah membuat saya mengeluarkan karya-karya tulisan yang selama ini saya kirimkan ke media cetak maupun blog pribadi ini.
Sebenarnya netbook lama saya memang sudah waktunya dibebastugaskan ketika melihat keadaan fisiknya yang sudah tidak layak pakai lagi. Misalnya, bodi fisik netbook tersebut telah hilang beberapa bautnya hingga retak di sisi-sisinya. Kendati demikian, netbook tersebut masih bisa menjalankan tugasnya ketika dibutuhkan. Terakhir kondisi kesehatan netbook tersebut yaitu sempat rusak pada pertengahan semester 2 hingga muncul layar biru (red. bluescreen) pada saat saya baru selesai mengerjakan tugas. Setelah didiagnosa dan RAMnya diganti, akhirnya netbook saya kembali normal seperti sedia kala.
Hingga suatu ketika, di pertengahan malam rasa-rasanya saya sangat ingin sekali menulis sesuatu. Saya ambil netbook lama tersebut dan menyalakannya. Berkali-kali saya menekan tombol power tidak kunjung membuatnya menyala. Dari situlah awal firasat rusaknya netbook saya tersebut dimulai. Setelah beberapa hari kemudian saya bawa ke tempat servis, ternyata netbook saya divonis rusak motherboardnya. Sejak itulah kemudian saya memutuskan untuk mengganti netbook saya tersebut dengan netbook yang baru. Pada saat itu kebutuhan sudah sangat mendesak karena saya sebentar lagi akan memasuki semester baru perkuliahan yang artinya saya perlu netbook (atau semacamnya) secepatnya untuk main game mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Dengan keadaan keuangan yang minim, saya sebenarnya memiliki ekspektasi yang tinggi untuk mendapatkan barang yang jauh lebih bagus dari netbook saya sebelumnya. Sayapun mengadakan riset kecil-kecilan: mencari spesifikasi netbook yang cocok hingga berkonsultasi dengan teman-teman yang lebih tahu. Ketika preferensi sudah ada, pergilah saya ke BEC (Bandung Electronic Center) dengan didampingi sohib saya, Rizal. Saya sedikit bingung dengan variasi barang yang beragam. Pada saat itu ada dua indikator yang saya pegang, (1) sesuai budget dan (2) sesuai dengan kebutuhan. Tapi karena ekspektasi yang berlebih akhirnya saya menetapkan standar yang cukup aneh, yaitu apakah laptop tersebut bisa memainkan game Dota 2? Sebagai informasi, Dota 2 adalah semacam game strategi yang saat ini paling populer dan untuk memainkan game tersebut di Laptop membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi. Logika sederhana saya dalam menetapkan indikator tersebut adalah bahwa apabila sebuah laptop sudah bisa membuka game Dota 2, Insya Allah aplikasi dan software lainnya akan lancar-lancar saja untuk dijalankan.
My new laptop guys |
Setelah berminggu-minggu berjam-jam mencari di pusat elektronik terbesar Kota Bandung tersebut akhirnya dapatlah saya dengan sebuah laptop yang spesifikasinya cukup tinggi. Tidak hanya itu, harganya menurut saya juga relatif mahal (walaupun menurut hemat saya produk tersebut adalah yang paling murah di kelasnya). Kenapa saya katakan mahal? Tentu saja, karena dengan adanya keputusan saya untuk membeli produk tersebut mengakibatkan saya harus melakukan penghematan yang cukup signifikan, kendati pada akhirnya tidak efektif juga.
Laptop baru harusnya menjadi semangat baru untuk belajar, menulis dan menelurkan karya-karya yang lebih baik lagi. Sayangnya, karena laptop ini spesifikasinya cukup memungkinkan untuk membantu mengerjakan tugas dan menelurkan karya dengan maksimal, hal yang pertama saya lakukan ketika membawa laptop ini pulang ke kos-kosan adalah mencoba menginstal aplikasi bermanfaat game seperti PES 2016, Euro Truck Simulator dll. Hari-hari berikutnya saya malah terlarut dalam game, padahal masa kuliah sudah tiba pada waktunya.
Hingga saat ini, data yang ada pada netbook lama belum dipindahkan sama sekali, padahal banyak data dan kenangan penting di sana. Sebenarnya untuk masalah tulis menulis dan mengerjakan tugas, saya masih sulit untuk move on ke laptop baru. Hal ini dikarenakan ternyata laptop dengan spesifikasi lebih baik malah memberikan saya kesempatan untuk bermain game. Ternyata kini saya menyadari bahwa kekurangan yang ada pada netbook lama saya yang rusak malah membuat saya banyak melakukan hal yang bermanfaat sedangkan pada laptop baru yang lebih bagus ini malah sebaliknya.
Gara-gara laptop baru ini saya malah menjadi malas dan main game saja. Hingga kini, tulisan ini adalah tulisan pertama saya pada laptop ini sejak dibelinya sekitar 3 minggu lalu. Barusan saja tetangga kamar saya mengucapkan alhamdulillah karena melihat saya kembali ke rutinitas saya sebelumnya: menulis.
Semoga tulisan ini bisa mengingatkan saya bahwa ternyata dengan alat yang bagus belum tentu bisa menghasilkan sesuatu yang bagus pula. Tergantung bagaimana si pemilik alat tersebut menggunakannya. Apakah pemilik alat tersebut bijak menggunakannya atau tidak?
Salam Olahraga!
Laptop baru harusnya menjadi semangat baru untuk belajar, menulis dan menelurkan karya-karya yang lebih baik lagi. Sayangnya, karena laptop ini spesifikasinya cukup memungkinkan untuk membantu mengerjakan tugas dan menelurkan karya dengan maksimal, hal yang pertama saya lakukan ketika membawa laptop ini pulang ke kos-kosan adalah mencoba menginstal aplikasi bermanfaat game seperti PES 2016, Euro Truck Simulator dll. Hari-hari berikutnya saya malah terlarut dalam game, padahal masa kuliah sudah tiba pada waktunya.
Hingga saat ini, data yang ada pada netbook lama belum dipindahkan sama sekali, padahal banyak data dan kenangan penting di sana. Sebenarnya untuk masalah tulis menulis dan mengerjakan tugas, saya masih sulit untuk move on ke laptop baru. Hal ini dikarenakan ternyata laptop dengan spesifikasi lebih baik malah memberikan saya kesempatan untuk bermain game. Ternyata kini saya menyadari bahwa kekurangan yang ada pada netbook lama saya yang rusak malah membuat saya banyak melakukan hal yang bermanfaat sedangkan pada laptop baru yang lebih bagus ini malah sebaliknya.
Gara-gara laptop baru ini saya malah menjadi malas dan main game saja. Hingga kini, tulisan ini adalah tulisan pertama saya pada laptop ini sejak dibelinya sekitar 3 minggu lalu. Barusan saja tetangga kamar saya mengucapkan alhamdulillah karena melihat saya kembali ke rutinitas saya sebelumnya: menulis.
Semoga tulisan ini bisa mengingatkan saya bahwa ternyata dengan alat yang bagus belum tentu bisa menghasilkan sesuatu yang bagus pula. Tergantung bagaimana si pemilik alat tersebut menggunakannya. Apakah pemilik alat tersebut bijak menggunakannya atau tidak?
Salam Olahraga!
Salam olahraga! yuk sering ngblog! huhu
ReplyDeleteaku lagi belajar nulis buat koran. Doain aku ton!